Pengembangan Model Manajemen Literasi “Jus Carica” (Jumat Sehat Membaca, Mencari dan Menggali Wacana) Bagi Siswa SMK

  • Arifah Suryaningsih SMK Negeri 2 Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta,  Indonesia

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan menggunakan model manajemen literasi "Jus Carica" yang merupakan akronim dari Jumat Sehat Membaca, Mencari dan Menggali Wacana. Model manajemen literasi ini menjadi strategi peningkatan literasi siswa di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Sewon, yang dikembangkan melalui pendekatan membaca, mencari informasi, dan menggali wacana.   Penelitian dilakukan dengan Metode DBR (Design Based Research) dari Mckenney & Reeves, 2013.  Melalui metode DBR dilakukan desain, implementasi, dan evaluasi program pelatihan untuk pengembangan kompetensi literasi membaca bagi siswa. Pemilihan metodologi ini dan alasan mengapa mengimplementasikannya dalam di SMK, didorong oleh keyakinan bahwa perlu mengubah pendekatan sekolah terhadap program penguatan literasi, yang jelas dapat ditingkatkan. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan signifikan dalam keterampilan membaca, kemampuan mencari informasi, serta kemampuan menganalisis dan mengelola informasi siswa. Dukungan penuh dari guru dan semua stakeholder di lingkungan pendidikan SMK menjadi faktor krusial dalam keberhasilan implementasi model ini. Melalui implementasi yang tepat, model ini dapat dikembangkan pada SMK lain dengan harapan dapat memberikan dampak positif yang signifikan pada kemampuan literasi siswa, membantu mereka lebih siap menghadapi tantangan di dunia pendidikan dan pekerjaan.

Kata Kunci: model manajemen, literasi, SMK

Data Unduhan PDF

Data unduhan belum tersedia.
Diterbitkan
2024-03-06
Bagaimana cara mengutip:
Suryaningsih, A. (2024). Pengembangan Model Manajemen Literasi “Jus Carica” (Jumat Sehat Membaca, Mencari dan Menggali Wacana) Bagi Siswa SMK. Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru, 9(2), 989-994. https://doi.org/10.51169/ideguru.v9i2.952
Bagian
Artikel Penelitian
Abstrak viewed: 35 times
PDF downloaded: 24 times

Referensi

Adell-Segura, J., Castañeda-Quintero, L., & Esteve-Mon, F. (2018). ¿Hacia la Ubersidad? Conflictos y contradicciones de la universidad digital. RIED, 21, 51-68. https://doi.org/10.5944/ried.21.2.20669

Anderson, L.W., dan Krathwohl, D.R. 2001. A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assesing; A revision of Bloom’s Taxonomy of Education Objectives New York: Addison Wesley Lonman Inc.

Kemendikbud, UNESA, dan Eureka. 2014. Gerakan Literasi Sekolah. (menjadikan Indonesia sebagai negara berbudaya literasi tinggi setaraf dengan negara maju). Jakarta: Kemendikbud.

Morozov, E. (2015). El solucionismo tecnológico. Katz editores. https://bit.ly/2UoaDTy

Mckeney, S., & Reeves, T. (2013). Educational Design Research. In Handbook of Research on Educational Communications and Technology: Fourth Edition (pp. 131–140). https://doi.org/10.1007/978-1-4614-3185-5_11

Mesquita-Romero, W.-A., Fernández-Morante, C., & Cebreiro-López, B. (2022). Critical media literacy to improve students’ competencies. Comunicar, 30(70), 47–57. https://doi.org/10.3916/C70-2022-04

____________. Surat Edaran Kepala Dinas Dikpora. No 421/05379 tahun 2022. Tentang Kampante Sekolah Sehat. Daerah Istimewa Yogyakarta.

Suswandari, M. (2018). Membangun Budaya Literasi Bagi Suplemen Pendidikan di Indonesia. Jurnal Dikdas Bantara, 1(1), Article 1. https://doi.org/10.32585/jdb.v1i1.105