Peran Pengorganisasian di Sekolah dalam Manejemen Bimbingan dan Konseling

  • Aditia Kharisma Meliala Universitas Pendidikan Indonesia, Kota Bandung, Jawa Barat,  Indonesia
  • Uman Suherman Universitas Pendidikan Indonesia, Kota Bandung, Jawa Barat,  Indonesia
  • Fadhil Muhammad Universitas Sulawesi Barat, Majene, Sulawesi Barat,  Indonesia

Abstrak

Tujuan dari penelitian agar mengetahui peran dan tugas organisasi sekolah dalam manejemen Bimbingan dan Konseling. Iklim organisasi adalah bentuk keadaan yang terjadi di dalam suatu organisasi yang dibentuk oleh hubungan antar individu. Banyak guru yang mengeluh tentang ketidaksesuaian di lingkungan hirarki sekolah mereka. Agar lingkungan organisasi sekolah terus berkembang dan bertahan, bimbingan bersama diperlukan untuk mewujudkan lingkungan yang mendukung dan efektif. Penelitian ini menggunakan penelitian kajian kepustakaan. Nazir (2003), mengungkapkan bahwa penelitian kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang ingin dipecahkan. Kesimpulannya, penulis merekomendasikan agar kepala sekolah,  memahami tugas pokok dan fungsi konselor dengan baik dan cermat, menyediakan sarana dan prasarana untuk guru Bimbingan dan Konseling, agar kegitan Bimbingan dan Konseling dapat terlaksana dengan baik. Bagi guru bidang studi, sebaiknya melakukan kolaborasi dengan guru Bimbingan dan Konseling dalam memasyarakatkan layanan Bimbingan dan Konseling dan ikut serta dalam mengidentifikasi siswa yang mengalami masalah serta membantu mengumpulkan informasi penting terkait data pribadi siswa.

Kata Kunci: Organisasi, Manejemen, Bimbingan dan Konseling

Data Unduhan PDF

Data unduhan belum tersedia.
Diterbitkan
2024-03-29
Bagaimana cara mengutip:
Meliala, A. K., Suherman, U., & Muhammad, F. (2024). Peran Pengorganisasian di Sekolah dalam Manejemen Bimbingan dan Konseling. Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru, 9(2), 1097-1104. https://doi.org/10.51169/ideguru.v9i2.1016
Bagian
Tinjauan Pustaka
Abstrak viewed: 79 times
pdf downloaded: 68 times

Referensi

Arsih, et al (2013), Peran Personil Sekolah dalam Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling. Jurnal Bimbingan dan Konseling. 20(2). 276-285.

Barnawi. (2012). Kinerja Guru Profesional: Instrumen pembinaan, peningkatan, & amp penilaian. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Belkin, G.S. (1981). Practical Counseling in The School.Lowa: WMC. Brown Company Publishers

Boyland, Lori., et al. (2018). “It Wasn’t Mentioned and should Have Been”: Principals’ Preparation to Support Comprehensive School Counseling. Journal of Organizational & Educational Leadership, 3(2), 1-30.

Cobia, D. C., & Handerson, D. A. (2007). Developing an EFfective and Accountable School Counseling Program. Second Edition. New Jersey: Prentice Hall.

Dahmir & Firdaus, (2006). Pemahaman Guru Mata Pelajaran Terhadap Bimbingan dan Konseling di SMA Negeri 1 Polewali. Jurnal Ilmu Kependidikan.3(2), LPMP, Sul-Sel, Makassar

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Rambu-Rambu Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling dalam Jalur Pendidikan Formal. Jakarta.

DeSimone, J.R., and Roberts, L.A. (2016). Fostering collaboration between preservice educational leadership and school counseling graduate candidates. The Journal of Counselor Preparation and Supervision, 8(2). http://dx.doi.org/10.7729/82.1081

Dirjen Dikdasmen. 1994. Kurikulum Sekolah Menengah Umum (SMU): Petunjuk Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Janson, C., Millitelo M., and Kosine, N. (2008). Four Views of the Professional School Counselor– Principal Relationship: A Q-Methodology Study. Professional School Counseling, 11(6), 353-361. https://doi.org/10.5330/PSC.n.2010-11.353

Nurihsan, J. A. (2005). Strategi Layanan Bimbingan dan Konseling, Bandung: PT Refika Aditama

Kottler, J.A., & Shepard, D.S. (2008). Instroduction to Counselling. USA: Thomson Learning Academic Resource Center.

Luddin, A.B. (2013) Kinerja Kepala Sekolah Dalam Kegiatan Bimbingan dan Konseling. Jurnal Ilmu Pendidikan, 19 (2)

Mahfud. (2021). Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah, Motivasi Kerja, dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Guru SMA Negeri Se-Kota Bima. Jurnal Manajemen Pendidikan Dan Ilmu Sosisal, 2(1), 2– 17. https://doi.org/10.38035/jmpis.v2i1

Nazir, M. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nirwana, H. (2012). Pengungkapan Diri Siswa Sekolah Menengah dan Implikasinya bagi Konseling. Jurnal Ilmu Pendidikan, 18(1), 1-7. DOI:10.17977/jip.v18i1.3376

Nurihsan, J. (2003). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Bandung: Mutiara.

Oberer, B., & Erkollar, A. (2018). Leadership 4.0: Digital Leaders in the Age of Industry 4.0. International Journal of Organizational Leadership, 7(4), 404–412. https://doi.org/10.33844/ijol.2018.60332.

Pardjono, Y. I. R. 2017. “Peran Kepala Sekolah Sebagai Manajer dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di SMP 1 Cilawu Garut.” Jurnal Akuntabilitas Pendidikan,3(1), 124–33. DOI:10.21831/amp.v3i1.6276

Prayitno. (1997). Layanan Konseling untuk Para Pekerja. Padang: Fakultas Ilmu Pendidikan.

Permendikbud No. 70. 2019. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 70 Tahun 2019 Tentang Bimbingan dan Konseling Pada Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

POP BK di SMA. (2016). Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Di Sekolah Menengah Atas. Jakarta: Kemendikbud Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.

Putra, A. (2016). Layanan khusus peserta didik (kesiswaan). Jurnal of Islamic Education Management, 2(2).

Rahmawati, E.I. (2015). Manajemen usaha kesehatan sekolah (studi kasus SDN Grogol 2 Kabupaten Kediri). Diploma Thesis, Universitas Negeri Malang.

Riandi. E. (2013). Hubungan Kompetensi Profesional Guru terhadap Iklim Organisasi dengan Kinerja Guru SMK Negeri Kota Padang. Tesis tidak diterbitkan. Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang.

Rohayati, I. (2011). Program Bimbingan Teman Sebaya Untuk Meningkatkan Percaya Diri Siswa. Jurnal UPI, Edisi Khusus, (1).

Sadirman. 2001. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Sari, M. (2020). Penelitian Kepustakaan (Library Research) dalam Penelitian Pendidikan IPA. Jurnal Penelitian Bidang IPA dan Pendidikan IPA, 6(1), 41–53. DOI: 10.15548/nsc.v6i1.1555

Siswanto, B. S. (2002). Manajemen Tenaga Kerja Indonesia (Pendekatan Administrasi dan Operasional). Jakarta: Bumi Aksara

Sugiarto, S., Neviyarni, & Firman. (2021). Peran Penting Sarana dan Prasarana dalam Pembelajaran Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jurnal Pendidikan Tematik. 2(1).

Suhardini, D. (2011). Peranan manajemen perpustakaan sekolah dalam mendukung tujuan sekolah. Jurnal Edulib, 1(1).

Suteki, M. (2014). Pelaksanaan layanan khusus kantin SMP Negeri 1 Diwek Jombang. Jurnal Inspirasi Manajemen Pendidikan, 4(4).

Widyastuti, Dwi Yogianti Kurnia, & Awalya. (2017). Berbagai Kesalahpahaman Kinerja Konselor Sekolah Menurut Persepsi Guru Bidang Studi. Indonesian Journal of Guidance and Counseling, 6(3), pages 60-66. https://doi.org/10.15294/ijgc.v6i3.17185

Winkel, W.S dan Hastuti, Sri. (2012). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: Media Abadi.

Yamin, M., & Maisah. (2010). Standarisasi Kinerja Guru. Jakarta: Gaung Persada.

Yolanda, R. (2017). Manajemen laboraturium ilmu pengetahuan alam (tinjauan khusus fungsi manajemen di Sekolah Menengah Pertama Negeri 6 Kota Pekanbaru. Jurnal Manajemen Pendidikan, 2(3). http://dx.doi.org/10.31258/jmppk.3.1.p.46-53

Zakhiroh, R. (2013). Pengaruh kinerja tenaga administrasi sekolah terhadap kualitas layanan administrasi non akademik. Jurnal Didaktika,19(2).

Zed, M. (2008). Metode Penelitian Kepustakaan, Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.

Zamroni, E.& Raharjo S. (2015). “Manajemen Bimbingan Dan Konseling Berbasis Permendikbud No 111 Tahun 2014.” Jurnal Konseling Gusjigang 1(1). https://doi.org/10.24176/jkg.v1i1.256