Pendidikan Multikultural Melalui Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah Kreatif

  • Muhammad Bintang Akbar Universitas Pendidikan Indonesia, Jawa Barat,  Indonesia
  • Wawan Darmawan Universitas Pendidikan Indonesia, Jawa Barat,  Indonesia

Abstract

Multicultural education in creative history learning can be held through various activities, one of which is the Yogyakarta Chinese Culture Week. The objectives of the research are: 1) Knowing the history and dynamics of the Yogyakarta Chinese Culture Week, 2) Knowing the Implementation of Multicultural Education Through Creative History Learning in the Yogyakarta Chinese Culture Week, and 3) Knowing the Obstacles and Solutions Faced in the Implementation of Multicultural Education Through Creative History Learning in Yogyakarta Chinese Culture Week. This research is a qualitative research with a case study approach. The data collection technique used is observation and documentation study. The result of the research is that the Yogyakarta Chinese Cultural Week, which has been in existence since 2006 cannot be separated from the idea of ​​Murdjiati Gardjito, a UGM food science lecturer who initially researched Chinese cuisine in Yogyakarta and Central Java and then ended up with this activity by introducing culinary delights. This activity can be used as a place for multicultural education through creative history learning because apart from enjoying the activities, the history of the knick-knacks is also introduced, such as culinary arts, performing arts, and so on so that they can get to know diversity empirically. Constraints faced, including Covid-19, made activities unable to run optimally, although the solution was that activities were carried out online. The Yogyakarta Chinese Culture Week can be replicated by presenting other similar activities so that it can become a means of multicultural education.

Keywords: Yogyakarta Chinese Culture Week, multicultural education, creative history learning

PDF Downloads

Download data is not yet available.
Published
2022-10-04
How to Cite:
Akbar, M. B., & Darmawan, W. (2022). Pendidikan Multikultural Melalui Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah Kreatif . Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru, 8(1), 92-98. https://doi.org/10.51169/ideguru.v8i1.449
Section
Research Articles
Abstract viewed: 716 times
PDF (Bahasa Indonesia) downloaded: 610 times

References

Absor, N. F. (2020). Pembelajaran Sejarah Abad 21 : Tantangan dan Peluang dalam Menghadapi Pandemi Covid-19. Journal of History Education, 2(1), 30–35.

Aliyah, I & Sari, A.N. (2021). Daya Tarik Kampung Ketandan Yogyakarta sebagai Wisata Budaya bagi Generasi Milenial. Cakra Wisata, 22(4), 39-49.

Agustinova, D.E. (2015). Memahami Metode Penelitian Kualitatif : Teori & Praktik. Calpulis.

Anonim. (2015). Mengulik Data Suku Indonesia. https://www.bps.go.id/news/2015/11/18/127/mengulik-data-suku-di-indonesia.html

Anonim. (2022). Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) Indonesia. http://kwriu.kemdikbud.go.id/info-budaya-indonesia/warisan-budaya-tak-benda-indonesia/

Carey, Peter. (2015). Orang Cina, Bandar Tol, Candu, & Perang Jawa : Perubahan Persepsi Tentang Cina 1755-1825. Depok : Komunitas Bambu.

Hamzah, A. (2019). Metode Penelitian Kualitatif. Literasi Nusantara

Handayani, Z.L., dkk. (2021). Pembaharuan Strategi dan Metode Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Sejarah SMA di Era Pandemi Covid-19. JKTP: Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan, 4(4), 329-426

Hasanah, H. (2014). Perayaan Imlek Etnis Tionghoa : Menakar Implikasi Psiko-Sosiologis Perayaan Imlek bagi K omunitas Muslim di Lasem Rembang. Jurnal Penelitian, 8(1), 1-22

Hasanudin & Atmasari. (18 Februari 2016). Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta: Cerita Murdijati saat Menggagas Acara PBTY. https://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2016/02/18/510/692490/pekan-budaya-tionghoa-yogyakarta-cerita-murdijati-saat-menggagas-acara-pbty

Lan, T.J. (2015). Heterogenitas orang Keturunan Cina (Tionghoa) di Indonesia dalam Perspektif Sosial-Budaya. Paradigma: Jurnal Kajian Budaya, 3(1), 42-53

Lestariningsih, D.A., dkk. (2018). Penanaman Nilai-Nilai Multikultural dalam Pembelajaran Sejarah di SMA Negeri 1 Rembang Tahun Pelajaran 2017/2018. Indonesian Journal of History Education, 6(2), 123-131

Masyithoh, N.D. (2016). Dialektika Pluralisme Hukum: Upaya Penyelesaian Masalah Ancaman Keberagaman dan Keberagamaan di Indonesia. Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, 24(2), 359-378

Nasution, A.H. (2014). Pemanfaatan Situs Kesultanan Deli Dalam Pembelajaran Sejarah Lokal Berbasis Multikultural. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 3(2), 91-98

Nuhiyah & Darmawan, W. (2021). Kota Multietnis Surosuwan Sebagai Living Museum : Upaya Pendidikan Multikultural Melalui Pembelajaran Sejarah Kreatif. Candrasangkala: Jurnal Pendidikan dan Sejarah 7(2), 107-114

Parekh, Bhikku. (2008). Rethinking Muticulturalism. Kanisius.

Prasetya, H.B. (2014). Wacinwa : Silang Budaya Cina-Jawa. Museum Sonobudoyo

Rahafuna, M.Z. (2021). Kajian Manajemen Strategis Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Untuk Mewujudkan Kota Yogyakarta Sebagai City of Tolerance. Tesis. Tidak dipublikasikan. Universitas Gadjah Mada.

Sudono, dkk. (2013). Pertunjukan Liong dan Barongsai di Yogyakarta: Redefinisi Identitas Tionghoa. Jurnal Seni & Budaya Panggung, 23(2), 109 – 240

Supardi. (2014). Pendidikan Multikultural Dalam Pembelajaran Sejarah Lokal. Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi 2(1), 91-99

Suparno, A. (2017). Memaknai Kembali Tradisi Wayang Potehi. Litera, 16(2), 189-202

Supriatna, N. & Maulidah, N. (2020). Pedagogi Kreatif. Remaja Rosdakarya.

Surjomihardjo, A. (2008). Kota Yogyakarta Tempo Doeloe: Sejarah Sosial 1880-1930. Komunitas Bambu

Suryaningtyas, A. & Weningtyastuti, R. (2018). Eksistensi dan Streotip Etnis Tionghoa Dalam Kehidupan Sosial Masyarakat. Media Informasi Penelitian Kesejahteraan Sosial, 42(3), 235-240

Tanomi, E. & Christiana, E. (2015). Akulturasi Budaya Tionghoa dan Jawa dalam Pertunjukan Liong Batik dan Wacinwa di Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta tahun 2015. Jurnal Century, 2(1), 108-122

Wulandari, T. (2021). Konsep dan Praksis Pendidikan Multikultural. UNY Press