Peran Kolaboratif Konselor di Sekolah Inklusif

  • Redita Yuliawanti SMA Negeri 6 Yogyakarta,  Indonesia

Abstrak

Penguatan Pendidikan Inklusif membutuhkan peran dari semua pihak dalam institusi pendidikan tak terkecuali bimbingan dan konseling. Layanan bimbingan dan konseling di Sekolah Inklusif saat ini berorientasi kepada bimbingan dan konseling perkembangan dengan target layanannya menjadi tidak sebatas siswa reguler dalam tatanan kelembagaan, melainkan akan tertuju kepada semua siswa dalam berbagai tatanan kehidupan dan budaya termasuk dengan kebutuhan khususnya. Pendidikan inklusif menjadi tanggung jawab bersama antara konselor atau guru Bimbingan dan Konseling (BK), guru Mata Pelajaran (Mapel), guru Pendamping Khusus (GPK), maupun Orang Tua. Guru tidak dapat melakukan semuanya sendiri, karena itu perlu keterlibatan orang tua agar pelaksanaan kegiatan di sekolah berkesinambungan dengan kegiatan siswa di rumah. Kolaborasi menjadi dasar antara pihak sekolah dan orang tua, serta ahli lain untuk melakukan pendampingan secara sistematis, terprogram, konsisten dan berkesinambungan. Dengan demikian, dibutuhkan peran kolaboratif konselor, pengembangan ketrampilan konselor, dan penyelenggaraan program BK secara profesional untuk mengoptimalisasi perkembangan siswa berkebutuhan khusus di sekolah inklusif. Kolaborasi untuk keberhasilan siswa merupakan bagian integral dari reformasi pendidikan di sekolah inklusif

Kata Kunci: pendidikan inklusif, sekolah inklusif, peran kolaboratif konselor

Data Unduhan PDF

Data unduhan belum tersedia.
Diterbitkan
2019-10-01
Bagaimana cara mengutip:
Redita Yuliawanti. (2019). Peran Kolaboratif Konselor di Sekolah Inklusif. Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru, 4(1), 68-74. https://doi.org/10.51169/ideguru.v4i1.84
Abstrak viewed: 850 times
PDF downloaded: 4936 times