Peningkatan Kemampuan Berpikir Analisis pada Materi Genetik Melalui Model Pembelajaran Guided Inquiry Terintegrasi Virtual Lab

  • Ariswati Baruno SMA Negeri 7 Yogyakarta,  Indonesia

Abstrak

Materi genetik adalah salah satu materi yang abstrak, rumit, dan sulit untuk dipahami, sehingga untuk mempermudah pemahaman dipilih model pembelajaran Guided Inquiry yang terintegrasi dengan media virtual lab. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah untuk menentukan apakah model pembelajaran Guided Inquiry yang terintegrasi dengan virtual lab dapat meningkatkan kemampuan berpikir analisis 32 peserta didik pada Kelas XII IPA 3 pada SMAN 7 Yogyakarta pada materi genetik. PTK dilakukan dalam 2 siklus, yang masing-masing berisi tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data penelitian berbentuk outcome, portofolio, kinerja, dan respon peserta didik. Teknik pengumpulan data memakai teknik tes (hasil pembelajaran) dan bukan tes (tugas, kinerja, dan kuesioner). Analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil analisis menunjukkan adanya peningkatan sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Guided Inquiry terintegrasi virtual lab dapat meningkatkan kemampuan berpikir analisis pada peserta didik Kelas XII IPA 3 SMAN 7 Yogyakarta pada materi genetik dari 75,68% menjadi 78,08%.

Kata Kunci: guided inquiry, virtual lab, kemampuan berpikir analisis

Data Unduhan PDF

Data unduhan belum tersedia.
Diterbitkan
2021-05-01
Bagaimana cara mengutip:
Baruno, A. (2021). Peningkatan Kemampuan Berpikir Analisis pada Materi Genetik Melalui Model Pembelajaran Guided Inquiry Terintegrasi Virtual Lab. Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru, 6(2), 176-182. https://doi.org/10.51169/ideguru.v6i2.202
Bagian
Artikel Penelitian
Abstrak viewed: 6547 times
PDF downloaded: 1440 times

Referensi

Amer, A. (2005). Analitycal Thinking. Cairo University: Pathway to Higher Education.

Anderson L.W & Krathwohl, D. (2010). A Taxonomy for Learning Teaching and Assesing. A Revision of Bloom's Taxonomy of Educational Objectives. New York: Addison Wesley Longman, Inc.

Art-In, S. (2012). Development of teacher's learning management emphazing on analytical thinking in Thailand. Procedia - Social and behavioral Science, 46, 3339-3344. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2012.06.063

Hung, W., Jonassen, D.H., Liu, R. (2008). Problem Based Learning. In J. M.Spector, J. G. Van Merrienboer, M. D. Merrill, & M. Driscoll (Eds.). Handbook of research on educational communications and technology (3rd ed., pp. 485-506). Mahwah, NJ: Erlbaum.

Kauchak, dan Paul Eggen. (2012). Strategi dan Model Pembelajaran, Jakarta: PT. Indeks.

Kurniawan W., J. Jufrida, Fibrika Rahmat Basuki, Rima Ariani, Olva Fitaloka. (2019). Virtual Laboratory Based Guided Inquiry: Viscosity Exsperiments. JIPF (Jurnal Ilmu Pendidikan Fisika). Vol. 4 No. 2, September 2019

Pedaste, dkk. (2015). Phases of Inquiry-based Learning: Definitions and the Inquiry Cycle. Educational Research Review, 14, 47-61. http://dx.doi.org/10.1016/j.edurev.2015.02.003

Putra, I Ketut Gede Darma. (2009). Pembelajaran Berbasis ICT. Disdikpora.baliprov.go.id/wpcontent/uploads/2009/03/pembelajaran-berbasis- ict.doc diakses tanggal 21 September 2018.

Rizal, M. (2014). Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan Multi Representasi terhadap Keterampilan Proses Sains dan Penguasaan Konsep IPA Peserta didik SMP. Jurnal. Jurnal Pendidikan Sains Vol.2, No.3, September 2014, Hal 159-165. https://media.neliti.com/media/publications/122359-ID-none.pdf, diakses pada 8 September 2018.

Suhadi. (2009). Langkah-Langkah PTK Menurut Kemmis dan McTaggart. https://suhadinet.wordpress.com/2009/06/08/langkah-langkah-ptk-menurut-kemmis-dan-mctaggart/ diakses pada 7 April 2021.

Tatli, Z & Ayas, A. (2012). Virtual Chemistry Laboratory: Effect of Constructivist Learning Environment. Turkish Online Journal of Distance Education, 13 (1), 183-199.