Pendidikan Masyarakat Adat dalam Kerangka Kurikulum Indonesia

  • Varary Mechwafanitiara Cantika Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Jawa Barat,  Indonesia
  • Asep Herry Hernawan Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Jawa Barat,  Indonesia
  • Laksmi Dewi Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Jawa Barat,  Indonesia

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi pendidikan berbasis masyarakat adat dalam kurikulum nasional Indonesia, khususnya Kurikulum Merdeka, dengan fokus pada pemenuhan kebutuhan budaya dan kearifan lokal. Dalam konteks keberagaman etnis Indonesia, pendidikan masyarakat adat menghadapi tantangan signifikan, seperti keterbatasan akses, relevansi kurikulum, dan kurangnya pengakuan terhadap kearifan lokal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode telaah pustaka, yakni literatur ilmiah dan regulasi pemerintah Indonesia terhadap pendidikan bagi masyarakat adat, yang nantinya digunakan untuk mengungkap potensi serta strategi integrasi pendidikan berbasis budaya dalam kurikulum nasional. Analisis data dilakukan dengan analisis model interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat adat membutuhkan pendidikan yang memperhatikan konteks budaya mereka, terutama untuk mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi dan memahami dunia global tanpa kehilangan identitas budaya. Temuan ini juga menekankan pentingnya ruang kelas sebagai lingkungan interkultural yang inklusif. Selain itu, penelitian ini menyoroti pentingnya pengintegrasian konten adat ke dalam Kurikulum Merdeka melalui Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), yang relevan dengan Tujuan 4 dari Sustainable Development Goals (SDGs) tentang pendidikan inklusif. Penelitian ini merekomendasikan pelibatan komunitas adat dalam perancangan kurikulum, pelatihan guru untuk memahami konteks lokal, dan pengembangan kebijakan yang mendukung pendidikan berbasis budaya. Penelitian masa depan juga perlu mengeksplorasi dampak pendidikan berbasis kearifan lokal terhadap kualitas hidup masyarakat adat, serta melakukan studi komparatif dengan kebijakan serupa di negara lain.

Kata Kunci: Pendidikan Masyarakat Adat, Kurikulum Merdeka, Kearifan Lokal

Data Unduhan PDF

Data unduhan belum tersedia.
Diterbitkan
2024-12-13
Bagaimana cara mengutip:
Cantika, V. M., Hernawan, A. H., & Dewi, L. (2024). Pendidikan Masyarakat Adat dalam Kerangka Kurikulum Indonesia. Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru, 10(1), 682-690. https://doi.org/10.51169/ideguru.v10i1.1600
Bagian
Tinjauan Pustaka
Abstrak viewed: 195 times
PDF downloaded: 263 times

Referensi

Adawiah, R. (2017). Pola Asuh Orang Tua Dan Implikasinya Terhadap Pendidikan Anak (Studi pada Masyarakat Dayak di Kecamatan Halong Kabupaten Balangan). Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan, 7(1), 33–48.

Agius, N., & Russell, D. Di. (2016). Engaging Indigenous perspectives , knowledges and pedagogies in curriculum : Indigenous and non-Indigenous experiences. Journal of Australian Indigenous Issues, 19(1–2), 224–238. https://search.informit.org/doi/pdf/10.3316/informit.200285826680844

Akbar, A. (2021). Eksplorasi Konsep Etnomatematika pada Alat Pertanian Tradisional Suku Bugis di Kabupaten Pinrang. 05(02), 121–128. https://doi.org/10.26418/pipt.2021.14

Angelina, C. C., & Putra, P. B. A. A. (2021). Aplikasi Pengenalan Kerajinan Tangan Khas Kalimantan Tengah Menggunakan Augmented Reality Berbasis Android. Journal of Information Technology and Computer Science, 1(3), 210–219. https://doi.org/10.47111/jointecoms.v1i3.8815

Armeth Daud Al Kahar, A., & Anjani Putri, R. (2023). Project Base Learning dalam Implementasi Kurikulum Merdeka di PAUD. Murhum : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 4(2), 199–210. https://doi.org/10.37985/murhum.v4i2.165

Botha, L. R. (2012). Using expansive learning to include indigenous knowledge. International Journal of Inclusive Education, 16(1), 57–70. https://doi.org/10.1080/13603110903560093

Carreira, P., & Lopes, A. S. (2021). Drivers of academic pathways in higher education: traditional vs. non-traditional students. Studies in Higher Education, 46(7), 1340–1355. https://doi.org/10.1080/03075079.2019.1675621

Castagno, A. E., & Brayboy, B. M. J. (2008). Culturally Responsive Schooling for Indigenous Youth: A Review of the Literature. Review of Educational Research, 78(4), 941–993. https://doi.org/10.3102/0034654308323036

Coates, K. S. (2004). A Global History of Indigenous Peoples. Palgrave Macmillan UK. https://doi.org/10.1057/9780230509078

Corson, D. (1998). Community-based Education for Indigenous Cultures. Language, Culture and Curriculum, 11(3), 238–249. https://doi.org/10.1080/07908319808666555

de Plevitz, L. (2007). Systemic Racism: The Hidden Barrier to Educational Success for Indigenous School Students. Australian Journal of Education, 51(1), 54–71. https://doi.org/10.1177/000494410705100105

Druker-Ibáñez, S., & Cáceres-Jensen, L. (2022). Integration of indigenous and local knowledge into sustainability education: a systematic literature review. Environmental Education Research, 28(8), 1209–1236. https://doi.org/10.1080/13504622.2022.2083081

Fogarty, W., Riddle, S., Lovell, M., & Wilson, B. (2017). Indigenous Education and Literacy Policy in Australia: Bringing Learning Back to the Debate. The Australian Journal of Indigenous Education, 47(2), 185–197. https://doi.org/10.1017/jie.2017.18

Grace, D. M., & Platow, M. J. (2019). Indigenous Education in Australia. In Self and Social Identity in Educational Contexts. https://doi.org/10.4324/9781315746913-ch7

Haloho, O. (2022). Konsep Berpikir Suku Batak Toba: Anakkon Hi Do Hamoraon di Au. Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, Dan Budaya, 8(3), 747. https://doi.org/10.32884/ideas.v8i3.896

Idhayani, N., Nurlina, N., Risnajayanti, R., Salma, S., Halima, H., & Bahera, B. (2023). Inovasi Pembelajaran Anak Usia Dini : Pendekatan Kearifan Lokal Dalam Praktik Manajemen. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 7(6), 7453–7463. https://doi.org/10.31004/obsesi.v7i6.5624

King, L., & Schielmann, S. (2004). The Challenge of Indigenous Education: Practice and Perspectives. http://publishing.unesco.org/details.aspx?Code_Livre=4232

Krisna, F. N. (2014). Studi Kasus Layanan Pendidikan Nonformal Suku Baduy. Jurnal Pendidikan Dan Kebudayaan, 20(1), 1–13. https://doi.org/10.24832/jpnk.v20i1.121

Lee, S., Jung, K., Baek, S., Kim, T., & Lee, S. (2023). Development of traditional life culture-centered local cultural heritage teaching materials for elementary school students. The Korean Association of Practical Arts Education, 36(3), 159–179. https://doi.org/10.24062/kpae.2023.36.3.159

Lillemyr, O. F., Søbstad, F., Marder, K., & Flowerday, T. (2010). Indigenous and non‐Indigenous primary school students’ attitudes on play, humour, learning and self‐concept: a comparative perspective. European Early Childhood Education Research Journal, 18(2), 243–267. https://doi.org/10.1080/13502931003784396

Mazzocchi, F. (2020). A deeper meaning of sustainability: Insights from indigenous knowledge. The Anthropocene Review, 7(1), 77–93. https://doi.org/10.1177/2053019619898888

Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldana, J. (2014). Qualitative Data Analysis: A Methods Sourcebook. Sage.

Mooney, J., Seaton, M., Kaur, G., Marsh, H. W., & Yeung, A. S. (2016). Cultural perspectives on Indigenous and non-Indigenous Australian students’ school motivation and engagement. Contemporary Educational Psychology, 47, 11–23. https://doi.org/10.1016/j.cedpsych.2016.04.006

Muchsin, A., Sriyati, S., & Solihat, R. (2023). Identifikasi Indigenous Knowledge Suku Sasak Sebagai Upaya Pengembangan Pembelajaran Biologi Untuk Mendukung Konsep Merdeka Belajar. Jurnal Paedagogy, 10(2), 330. https://doi.org/10.33394/jp.v10i2.6875

Nakata, M. (2011). Pathways for indigenous education in the australian curriculum framework. Australian Journal of Indigenous Education, 40, 1–8. https://doi.org/10.1375/ajie.40.1

Ngai, P. B., & Koehn, P. H. (2010). Indigenous studies and intercultural education: the impact of a place‐based primary‐school program. Intercultural Education, 21(6), 597–606. https://doi.org/10.1080/14675986.2010.533039

O’Connor, K. (2010). Experiential Learning in an Indigenous Context : Integration of place, experience and criticality in educational practice (Issue January). Experiential Learning Services Inc.

Putnam, J. A. W., Putnam, D. E., Jerome, B. E., & Jerome, R. (2011). Cross-cultural collaboration for locally developed indigenous curriculum. International Journal of Multicultural Education, 13(2), 1–18. https://doi.org/10.18251/ijme.v13i2.400

Putra, Z. H., Hermita, N., Afrillia, Y. M., & Dahnilsyah, D. (2022). The Effect of Gender, Teaching Experience, Educational Background, and the School Type on Teachers’ Mathematical, Didactic, and Technological Competences. Perspectives of Science and Education, 60(6), 612–624. https://doi.org/10.32744/pse.2022.6.37

Rahmawati, S., Arjudin, Hidayati, V. R., & Fauzi, A. (2024). Pengembangan Modul Pembelajaran Etnomatematika Berbasis Kearifan Lokal Suku Sasak Pada Materi Bangun Datar Kelas III di SDN 8 Cakranegara Tahun Ajaran 2023/2024. Pendas: Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar, 9(3), 299–310.

Safiq Maulido, Popi Karmijah, & Vinanda Rahmi. (2023). Upaya Meningkatkan Pendidikan Masyarakat Di Daerah Terpencil. Jurnal Sadewa : Publikasi Ilmu Pendidikan, Pembelajaran Dan Ilmu Sosial, 2(1), 198–208. https://doi.org/10.61132/sadewa.v2i1.488

Sandiningtyas, H., & Wiyono, B. B. (2018). Pendidikan Berbasis Budaya Lokal Suku Boti: Studi Kasus di SDN-SMPN Satu Atap Oefau Desa Boti Nusa Tenggara Timur. Ilmu Pendidikan: Jurnal Kajian Teori Dan Praktik Kependidikan, 3(1), 77–82. https://doi.org/10.17977/um027v3i12018p077

Smith, G. (2003). Indigenous struggle for the transformation of education and schooling. Alaskan Federation of Natives (ADN) Convention, 1–14.

Sri Wardani, T., & Soebijantoro, S. (2017). Upacara Adat Mantu Kucing di Desa Purworejo Kabupaten Pacitan (Makna Simbolis Dan Potensinya Sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah). AGASTYA: Jurnal Sejarah Dan Pembelajarannya, 7(01). https://doi.org/10.25273/ajsp.v7i01.1061

Suarta, I. M., Noortyani, R., Yarsama, K., & Adhiti, I. A. I. (2022). The role of Teachers’ Indigenous Knowledge and Cultural Competencies in Enhancing Students’ Engagement and Learning Outcomes. Journal of Ethnic and Cultural Studies, 9(1), 244–264. https://doi.org/10.29333/ejecs/1025

Suratman, B. (2019). Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis Kearifan Lokal Pada Suku Melayu Sambas. Jurnal Noken, 4(2), 107–117.

Ulfa, M. (2022). Penanaman Pendidikan Multikultural Melalui Pembelajaran Sejarah Lokal (Studi Kasus: Nilai Toleransi Masyarakat Suku Tengger). Pendidikan Multikultural, 6(1), 96–106.

United Nations. (2024). Melindungi Hak-Hak Masyarakat Adat dalam Isolasi Sukarela dan Kontak Awal. https://indonesia.un.org/id/275683-hari-internasional-masyarakat-adat-sedunia-9-agustus#:~:text=Diperkirakan terdapat 476 juta masyarakat,hidup tersebar di 90 negara.

Washington, S. A. (2021). An Indigenous Community’s Fight for Cultural Continuity and Educational Equity With/In and Against a New England School District. Teachers College Record: The Voice of Scholarship in Education, 123(12), 3–37. https://doi.org/10.1177/01614681211070863

Wei, Z. (2009). Lost or Recovery? Relationship between the hidden curriculum and the preservation of Chinese traditional culture in Xiamen,China. UNIVERSITETET I OSLO.

Yasa, I. M. A., Suastra, I. W., Bagus, I., & Arnyana, P. (2024). Kendang Beleq : Navigasi Etnopedagogis Untuk Memahami Kultural Dalam Pendidikan. Widya Sundaram : Jurnal Pendidikan Seni Dan Budaya, 02(01), 13–32.

Ye, P., & Xu, X. (2023). A case study of interdisciplinary thematic learning curriculum to cultivate “4C skills.” Frontiers in Psychology, 14. https://doi.org/10.3389/fpsyg.2023.1080811