Modul Berbasis Problem-Based Learning Terintegrasi Etnobotani: Upaya Meningkatkan Berpikir Kritis dan Motivasi Siswa
Abstrak
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara di SMA Negeri 1 Tempilang, pembelajaran biologi masih didominasi oleh metode pengajaran (31,8%) dan 50% guru tidak memahami model pembelajaran. Padahal, Kurikulum Merdeka menekankan pada pengembangan keterampilan abad ke-21, seperti berpikir kritis dan motivasi belajar, yang tidak ditempatkan dalam alat pembelajaran yang ada. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan modul pendidikan berbasis Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) pada materi keanekaragaman hayati. Populasi penelitian terdiri dari siswa dari kelas X, dengan sampel kelas X1-X4. Model pengembangan menggunakan 4D: mendefinisikan, merancang, mengembangkan, dan mendistribusikan. Data dikumpulkan melalui wawancara, kuesioner, dan observasi, dan kemudian dianalisis melalui tes N-gain. Hasil fase definisi menunjukkan perlunya modul pendidikan untuk mendukung berpikir kritis. Fase desain menghasilkan desain modul dan 10 pertanyaan berpikir kritis yang valid (keandalan 0,801). Pada tahap pengembangan, modul ini dinilai sangat baik dari segi bahasa (90,00%) dan materi (90,44%), serta dari segi perangkat (82,70%) dan evaluasi (82,70%). Modul juga dijelaskan praktis oleh guru (87,5%) dan mudah dibaca oleh siswa (92%). Modul pengajaran berbasis PBL dengan demikian cocok digunakan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis dan motivasi belajar siswa.
Data Unduhan PDF
Copyright (c) 2025 Suhartati, Marlina Ummas Genisa, Wulandari Saputri

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
DOI:












