Using Digital Storytelling to Enhance Students’ Speaking Skills
Abstrak
Banyak siswa, khususnya mereka yang mempelajari bahasa Inggris sebagai bahasa asing (EFL), menghadapi kesulitan besar dalam mencapai kemahiran berbicara tingkat tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi dampak bercerita digital terhadap peningkatan kemahiran berbicara bahasa Inggris. Penelitian ini menggunakan desain kelompok pre-test-posttest. Demografi dan sampel penelitian terdiri dari 80 siswa Kelas XI IPA tahun ajaran 2023/2024. Peneliti menggunakan pendekatan snowball sampling untuk menentukan jumlah sampel yang diperlukan. Sebelum melaksanakan tes sebelum dan sesudah, peneliti mengevaluasi validitas dan reliabilitas instrumen menggunakan SPSS. Hal ini dicapai dengan menganalisis skor korelasi total item yang dikoreksi, yang mengukur hubungan antara skor item dan skor item secara keseluruhan. Para siswa diberi label Grup A (eksperimental) dan Grup B (kontrol). Setelah itu, siswa berpartisipasi dalam Pretest untuk menentukan perbedaan di antara mereka. Peneliti menawarkan digital storytelling kepada kedua kelompok, namun hanya kelompok eksperimen yang memanfaatkannya, sedangkan kelompok kontrol tidak. Kelompok eksperimen akan diberikan perlakuan yang melibatkan pemanfaatan digital storytelling. Uji T digunakan sebagai teknik analisis data. Hasil penelitian menunjukkan nilai T hitung sebesar 7,313 dan nilai signifikansinya dibawah 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan digital storytelling memungkinkan siswa untuk meningkatkan keterampilan berbicara bahasa Inggris mereka. Penelitian ini penting karena dapat meningkatkan proses pemerolehan bahasa Inggris, yaitu dengan menekankan pentingnya guru dalam pengajaran digital storytelling selama pembelajaran bahasa Inggris.
Data Unduhan PDF
Copyright (c) 2024 Laely Nuriyah, Nurhaeda Gailea, John Pahamzah

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

