Pembelajaran Membatik dengan Zat Pewarna Alam di Studio Batik Kembang Mulyo Jepara

  • Achmad Luqmanul Khakim Program Studi Desain Produk, Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara, Jawa Tengah,  Indonesia
  • Jati Widagdo Program Studi Desain Produk, Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara, Jawa Tengah,  Indonesia

Abstract

Batik is the art and method of decorating a cloth with a wax covering in which the decorative patterns and patterns are formed using dyes. The two dyes, namely natural dyes and chemical dyes. In its development, natural dyes are increasingly in demand, apart from having beautiful and unique colors, they are also good for the user's skin. For this reason, this article aims to explain natural dyes that can be used as alternative batik dyes. The nature of the research is field research and library research. Research techniques are carried out using various steps, including: Observation techniques. The data that has been obtained is then compiled, classified and analyzed descriptively qualitatively. And to obtain complementary research data using library research techniques. From this study, results were obtained from making batik using various natural dyes. Either those that are often used or new natural dyes that can be used as coloring in making batik. When applying natural dyes, it is recommended to use local materials so that later they can become the characteristic color of Jepara batik and it is recommended to try often, so that the resulting color matches what you want.

Keywords: Batik, Alternative, Natural Dyes

PDF Downloads

Download data is not yet available.
Published
2024-10-21
How to Cite:
Khakim, A. L., & Widagdo, J. (2024). Pembelajaran Membatik dengan Zat Pewarna Alam di Studio Batik Kembang Mulyo Jepara. Ideguru: Jurnal Karya Ilmiah Guru, 10(1), 277-287. https://doi.org/10.51169/ideguru.v10i1.1264
Section
Research Articles
Abstract viewed: 64 times
PDF (Bahasa Indonesia) downloaded: 44 times

References

Aberoumand, A. (2011). A Review Article on Edible Pigments Properties and Sources as Natural Biocolorants in Foodstuff and Food Industry. World J Dairy Food Sci, 6(1): 71-78.

Ardiatma Maulana, Priyono Suryanto, Widiyatno, Eny Faridah & Bambang Suwignyo. (2019). Dinamika Suksesi Vegetasi pada Areal Pasca Perladangan Berpindah di Kalimantan Tengah. Jurnal Ilmu Kehutanan. Vol,13. 181-194

Fiki Bagus SP., Jati Widagdo, dan Zainul Arifin. (2019). Bentuk Rupa dan Makna Simbolik Motif Ukir pada Masjid Mantingan Jepara dalam Konteks Sosial Budaya. Jurnal Imajinasi. Vol, XIII. No,2. 55-64.

Hayati, E.K., Budi, U.S., dan Hermawan, R.. (2012). Konsentrasi Total Senyawa Antosianin Ekstrak Kelopak Bunga Rosella (Hibiscus Sabdariffal.) : Pengaruh Temperatur Dan Ph. Jurnal Kimia. Vol, 6. No. 2. 138-147.

Hasanudin, et al. (2001). Penelitian Penerapan Zat Warna Alam dan Kombinasinya pada produk Batik dan Tekstil Kerajinan Yogyakarta. Yogyakarta; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik,

Ika Dessy Kurniasari dan Dina Kartika Maharani. (2015). Pembuatan Komposit Kitosan Alumina Sebagai Agen Fiksasi Zat Warna Rodamin B Pada Kain Katun. UNESA Journal of Chemistry. Vol,4. No,1. 75-80.

I Ketut Sunarya. (2012). Zat Warna Alam Alternatif Warna Batik Yang Menarik. Inotek. Vol, 16. No, 2. 103-121.

Jati Widagdo. (2017). Pemanfaatan Sumber Daya Alam Sebagai Bahan Pewarna. Disprotek.Vol. 8, No. 1, 67-80.

Kant, R. (2012). Textile Dyeing Industry an Environmental Hazard, Open Access journal Natural Science, Vol, 4. P,1.

Kwartiningsih, Endang, Dwi Ardiana Setyawardhani, Agus Wiyatno, dan Adi Triyono, 2009. Zat Warna Alami Tekstil Dari Kulit Buah Manggis. Jurnal Ekuilibrium Vol. 8. No. 1. 41-45.

Lestari, K.W.F. dan H. Suprapto. (2000). Natural Dyes In Indonesia. Yogyakarta: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik.

Lisa Anggriani Putri, Agrippina Wiraningtyas, Magfirah Perkasa dan Ruslan. (2020). Ekstraksi Zat Warna Dari Daun Jati Muda Dan Aplikasinya sebagai Kertas Indikator Asam-Basa. Jurnal Redoks : Jurnal Pendidikan Kimia dan Ilmu Kimia. Vol, 3. No, 1. 23-37

Maharani, Dina Kartika., Rusmini., Dwiningsih, dan Kusumawati. (2013). Pemanfaatan Potensi Alam Kitosan Berpadu Material Nano SiO2/Al2O3 Sebagai Agen Fiksasi Zat Warna Dalam Upaya Mengurangi Limbah Zat Warna Industri Batik dan Tekstil. Laporan Penelitian Hibah Bersaing. Surabaya : Universitas Negeri Surabaya.

Muhammad Bintang Akbar, dan Wawan Darmawan. (2022). Pendidikan Multikultural Melalui pecan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) sebagai Sumber Pembelajaran Sejarah Kreatif. Jurnal Ide Guru. Vol, 8. No, 1. 92-98.

Nana Kariada Tri Martuti, Isti Hidayah, &Margunani. (2019). Pemanfaatan Indigo sebagai Pewarna Alami Ramah Lingkungan bagi Pengrajin Batik Zie . Jurnal Panrita Abdi. Vol, 3. No, 2. 133-143.

Ni Putu Liana Octavyanti, Ni Ketut Suarni, I Gede Margunayasa. (2024) Peningkatan Perkembangan Kognitif Siswa melalui Musik dan Lagu dalam Pembelajaran. Jurnal Ide Guru : Jurnal Karya Ilmiah Guru. Vol,9. No,2. 274-478.

Prima Astuti Handayani & A. Amar Mualimin. (2013). Pewarna Alami Batik Dari Tanaman Nila (Indigofera) Dengan Katalis Asam, Jornal Bahan Alam Terbarukan Vol. 2, No. 1, 1-6

Pringgenies, D., Yudiati, E., Nuraeni R.A.T., & Susilo, E.S. (2017). Pemberdayaan Kelompok Wanita Nelayan Pesisir Pantai dengan Aplikasi Teknologi Pewarna Alam Limbah Mangrove Jadi Batik di Mangkang Kecamatan Tugu Semarang. Jurnal Panrita Abdi, 1(2), 83-89.

Paryanto, Agus Purwanto, Endang Kwartiningsih dan Endang Mastuti. (2012). Pembuatan Zat Warna Alami dalam Bentuk Serbuk untuk Mendukung Industri Batik di Indonesia. Jurnal Rekayasa Proses. Vol, 6. No, 1. 26-29.

Ratna Endah Santoso, Adji Isworo Josef, Tiwi Bina Afanti, Sarwono, dan Lira Anindita Utami. (2022). Pewarnaan Menggunakan Zat Warna Direk Dengan Pengental Dalam Pembuatan ’Kain Tritik. Jornal Brikolase. Vol, 14. No, 2. 84-97.

Riniatsih, Ita, Wahyu Krisna Hidayat, Alamsyah. 2017. Aplikasi Pemanfaatan Pewarnaan Alami Ramah Lingkungan untuk Pewana Batik. Materi Pengabdian Masyarakat di Grobogan, Tim LPPM Undip 2017

Rizki Oktavianto. (2023). Tinjauan Komprehensif Sociopreneurship dalam Konteks Pendidikan: Suatu Analisis Bibliometrik. Jurnal Ide Guru. Vol, 8. No, 3. 808-815

Rymbai, H., Sharma, R.R., and Srivasta, M. (2011). Bio-colorants and Its Implications in Health and Food Industry±A Review. International Journal of Pharmacological Research, 3: 2228- 2244.

Syamsul Bahri & Jalaluddin, Rosnita. ( 2017). Pembuatan Zat Warna Alami Dari Kulit Batang Jamblang (Syzygium cumini) Sebagai Bahan Dasar Pewarna Tekstil. Jurnal Teknologi Kimia Unimal. Vol, 6. 1. 10-19

Soebandi, B. dkk.2011. Eksplorasi Bahan Fiksasi Untuk Menentukan jenis Dan Arah Warna Pada Proses Pewarnaankain Batik Dengan Zat Warna Alam (ZPA).Bandung: FMIPA Universitas Pendidikan Indonesia

Sri Wahyuni Berlin, Riza Linda, Mukarlina. (2017). Pemanfaatan Tumbuhan Sebagai Bahan Pewarna Alami Oleh Suku Dayak Bidayuh Di Desa Kenaman Kecamatan Sekayam Kabupaten Sanggau. Protobiont. Vol, 6. N0, 3. 303-309.

Suprapto, Hendri. (2000). Pengembangan Zat Warna Alami untuk Batik. Yogyakarta: Batik Batural Colour “Bixa” Collectipn.

Titik Pujilestari.(2014). Pengaruh Ekstraksi Zat Warna Alam dan Fiksasi Terhadap Ketahanan Luntur Warna pada Kain Batik Katun. Dinamika Kerajinan dan Batik, Vol, 31. No,1. 31-40.

Titiek Pujilestari. (2015). REVIEW : Sumber Dan Pemanfaatan Zat Warna Alam Untuk Keperluan Industri. Dinamika Kerajinan dan Batik, Vol. 32, No. 2, 93-106.

Titiek Pujilestari, Farida, Endang Pristiwati, Vivin Atika, dan Agus Haerudin. (2016). Pemanfaatan Zat Warna Alam Dari Limbah Perkebunan Kelapa Sawit Dan Kakao Sebagai Bahan Pewarna Kain Batik. Dinamika Kerajinan dan Batik. Vol, 33. No, 1. 1-8.